PULANG PISAU - Produksi panen masyarakat petani di daerah Desa Tahai Baru Kecamatan Maliku, dapat lebih dioptimalkan dan ditingkatkan lagi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan pencucian pirit tanah. Hal ini seperti yang di sampaikan Dr. Sumardjogatot Irianto, staf ahli Kementerian Pertanian Republik Indonesia, bidang investasi pertanian, saat menyambangi desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu(25/7).
“Menghasilkan produktifitas padi unggul, dengan pengoptimalkan produktifitas lahan pertanian, yang berkelanjuta, diharapkan akan menghasilkan produk pertanian, yang memiliki grade kualitas baik, namun dengan biaya produksi yang lebih hemat, sehingga ekonomi atau pendapatan para petani pun meningkat secara signifikan,” paparnya.
Banyak metode dan cara yang dilakukan, imbuhnya, diantaranya mitigasi risiko diminimalisasi, adapula proses pencucian lapisan pirit tanah. Tanah sulfat masam merupakan tanah yang umumnya ditemukan di daerah rawa dan mengandung pirit, senyawa hasil oksidasi pirit, apabila tidak ditangani, dapat menghasilkan unsur dan senyawa yang beracun bagi tanaman.
“Tanah berpirit adalah tanah yang mengandung zat keasaman cukup tinggi, sehingga berpengaruh pada hasil tanaman pertanian. Dengan adanya proses pencucian pirit tanah ini, sirkulasi oksigen menjadi lebih banyak terserap oleh tanah, dan unsur-unsur yang terdapat pada tanah untuk mendukung proses pertanian dapat lebih maksimal,” paparnya.
Gatot Irianto menambahkan, tidak hanya pirit tanah yang dilakukan pencucian, sisi kiri kanan kawasanpun dibuat saluran drainase yang terukur dan berimbang, tidak over drainase, sistem pengelolaan air.
“Pembangunan sarana dan prasarana jalan yang memadai pun harus diperhatikan, agar mobilitas angkutan hasil produksi pertanian dapat lebih lancar, murah dan mudah, dalam satu kawasan lebih terintegrasi,” jelasnya.
Saat kunjungan Gatot Irianto juga menyampaikan kegiatan ini rencananya selesai pada 5 Agustus mendatang. (SDY/JJ)
0 Comments