P. Raya

Pengelola Panti Rehabilitasi Joint Adulam Ministri (JAM) Membutuhkan Uluran Tangan Pemerintah Daerah

PALANGKA RAYA- Yayasan Panengan Asie palangka Raya dikelola oleh Suster Paulin dan bertindak sebagai ketua ialah Ibu Maya serta Pembina dr. Theodorus Atmajaya. 

Melalui wawancara dengan Pembina dr. Theo menjelaskan, Yayasan Panengan Asie Palangka Raya adalah yayasan Panti Rehabilitasi untuk pasien gangguan jiwa.  Lebih jauh dr. Theo mengatakan, klien yang ditampung di yayasan tersebut berjumlah 26 orang dan baru-baru ini yayasan sudah memulangkan klien ke keluarganya berjumlah 10 Orang. 

"Semua klien yang Ada di Yayasan Panengan Panti Rehabilitasi ini ditampung dari Rumah Sakit Jiwa Kalawatei. Setelah itu di bawa ke yayasan Panti Rehabilitasi untuk penyembuhan secara bertahap. Klien Panti Rehabilitasi tersebut tidak semuanya memiliki keluarga sehingga ada yang ditampung oleh Panti Sosial. Mereka butuh dukungan terutama dari keluarga klien itu sendiri. 

Yayasan Rehabilitasi menyediakan tempat dan fasilitas yang layak buat klien. Tempat tidur yang nyaman dan sebagainya. Yayasan sebisa mungkin memerhatikan kelayakan tempat juga asupan makanan yang bergizi. 

Melihat perkembangan klien dari hari ke hari, pihak pengelola merasa bahagia. Mereka bisa merasa senang, bernyanyi, berkebun dan bisa berkomunikasi dengan baik. Bahkan bisa memelihara ikan untuk dikomsumsi sendiri."

Yayasan Panti Rehabilitasi ini berdiri tahun 2004 yang dikelola pertama kali oleh Charles. Dalam perjalanan diambil alih oleh dr. Theo pada tanggal 25 Juni 2020 bersama dengan teman-temannya yang bergabung. 

Sempat akan di tutup karena dampak pandemi Covid-19. Ketidakmampuan biaya operasional dan lain- lain  salah satu faktor penyebabnya. Namun karena  jiwa kemanusiaan, pihak yayasan memikirkan jalan dan berjuang agar Panti Rehabilitasi tetap berjalan.

Lebih jauh dr.Theo menjelaskan. untuk biaya operasional saja, satu bulan mencapai dua belas juta setengah. Biaya itu untuk memberi makan 26 klien Panti Rehabilitasi, belum biaya lain seperti listrik dan sebagainya. 

Suster-suster yang berkarya, boleh dikatakan sangat luar biasa. Walau suster-suster ini yang berkarya, namun memberi kesempatan kepada klien pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai agama masing-masing.

Pihak Yayasan juga menyiapkan sajadah, mukena dan itu bantuan dari donatur. Untuk klien yang beragama muslim kami juga menyediakan guru untuk mengajarari klien kami beribadah. 

Selain itu, klien juga dibimbing mengasah keterampilan, agar setelah dinyatakan sembuh, mereka bisa mandiri dan bisa diterima di masyarakat. Seperti keterampilan menjahit, memasak, tata boga dan membuat batako. 

Untuk menutupi kekurangan dana operasional, yayasan mengusahakannya dengan cara berkebun, berternak lele dan ayam. Dari hasil penjualan selain untuk memenuhi kebutuhan klien, sebagian dibelikan lagi untuk bibit. 

dr. Theo dan pengelola yayasan Panengan Asie Palangka Raya, berharap pemerintah daerah memperhatikan dan memberi bantuan apapun, yang penting rutin satu bulan sekali

 

(Era Suherti)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments