P. Raya

Perketat Prokes Jelang PTM

PALANGKA RAYA – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mengharapkan pemerintah agar memperketat pelaksanaan dan pengawasan Protokol Kesehatan (Prokes) menjelang Pertemuan Tatap Muka (PTM) di sekolah. Hal itu penting sebagai upaya mencegah dan memutus pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dilingkungan pendidikan.

Hal ini di sampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng, yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Dra Hj Siti Nafsiah, M.Si, Kemarin. 

Menurutnya, penerapan konsep baru dalam pendidikan tersebut berkaca dari sejumlah provinsi yang telah melaksanakan uji coba PTM melalui kegiatan belajar mengajar yang sama sebelum masa pandemi Covid-19. Kendati demikian, uji coba tersebut dinilai kurang efektif.

“Salah satu contoh Jawa Tengah (Jateng), di sana beberapa sekolah sudah melaksanakan uji coba PTM namun dinilai kurang efektif, karena menggunakan konsep belajar mengajar yang sama seperti sebelum pandemi. Dikhawatirkan penyebaran Covid-29 justru mengalami peningkatan dan menjadi klaster baru dilingkungan belajar-mengajar, apalagi saat ini sejumlah wilayah masuk dalam kategori zona merah Covid-19 Fase II,” ucapnya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan, pelajar dan tenaga pendidik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah melalui PTM. Namun akibat keterbatasan jam belajar, interaksi antar siswa, siswa dengan guru membuat aktivitas di sekolah tidak sama seperti sebelum pandemi.

“Melihat kondisi tersebut, sebaiknya konsep PTM tidak menggunakan pola pendidikan seperti sebelum pandemi Covid-19. Perlu adanya konsep baru agar belajar mengajar siswa dapat maksimal. Sehingga Komisi III mengusulkan agar jam PTM di sekolah dilakukan dengan mengedepankan prokes secara ketat dan pembelajaran banyak diisi dengan pemberian motivasi dari guru,” ujarnya.

Selain itu, motivasi yang diberikan kepada para siswa bisa berupa pendidikan karakter, cerita-cerita meraih kesuksesan, perihal kepedulian, hingga soal menumbuhkan semangat belajar. Selain itu juga, saat pertemuan juga lebih membahas pada persoalan-persoalan yang peserta didik yang belum pahami, seperti kesulitan pada bab-bab tertentu.

“Materi pelajaran bisa dibagikan dan dilakukan secara daring. Jadi kalau memang ada materi yang sulit dipahami, peserta didik bisa menanyakannya saat PTM,” pungkas Wakil Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) yang juga Sekretaris PMI Kalteng ini.


(Infodprdkalteng/Mela)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments