P. Raya

Sakula Budaya Betang Tarung I  Dalam Sebuah Buku Yang Perlu Dukungan Pemerintah

PALANGKA RAYA -  “ Yayasan Borneo Institut Kalimantan Tengah bersama budayawan Kusni Sulang telah menyusun sebuah buku mengenai perjalanan Sakula Budaya Betang Tarung Angkatan pertama di Desa Linau Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.

Febri Ayu Lestari selaku penanggung jawab pelaksana Sakula Budaya Betang Tarung Desa Linau saat bertandang ke Jurnal TV kalteng mengatakan, “  buku ini diterbitkan sebagai sarana  mempublikasikan kepada masyarakat, terutama pemerintah untuk mendapat simpati, kritik, saran dan dukungan atas kegiatan lanjutan dari Sakula Budaya Betang Tarung, pada sabtu 28/7/2023.

“Pada awalnya untuk menceritakan perjalanan Sakula Budaya Betang Tarung ini, ingin berupa sebuah video, namun karena keterbatasan kemampuan dan personil, maka saya bersama budayawan bapak Kusni Sulang sepakat untuk membuatnya dalam buku, namun karena dana yang terbatas dicetak dengan edisi  terbatas, “jelasnya.

Dengan adanya buku pertama ini, kami berharap bantuan pemerintah pusat dan daerah dari segi dana untuk melanjutkan sekolah budaya ke dua ( 2) ke tiga (3) dan seterusnya, dari penjualan buku ini, dananya akan kami alihkan untuk penerbitan buku berikutnya dan untuk membantu program Sakula Budaya selanjutnya.

Sakula Budaya Betang Tarung  sudah mendapat dukungan dari  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kalimantan Tengah dan sangat berharap sokongan biaya untuk melanjutkan program Sakula Budaya Betang Tarung minimal satu kabupaten ada satu  Sakula Budaya. Walaupun  saat ini kekurangan dana kami masih belum mau mencoba untuk meminta bantuan dari pihak ke tiga, dan saat ini sudah lima bulan berjalan Sakula Budaya masih belum aktif  karena ketiadaan biaya, “ ujar Febri berharap.

Dalam buku  ini terangkum berbagai perjalanan  dibentuknya Sakula Budaya Betang Tarung pertama di Desa Linau. Apa itu Sakula Budaya Betang Tarung, visi misinya, konsep dan kurikulum pembelajaran, profil tenaga pengajar, karungut dan filosofinya, urun pandang dari sastrawan budaya nasional, daerah dan Eropa serta epilog mengenai Sakula  Budaya.

Di situ juga terangkum bagaimana Yayasan Borneo Institut (BIT) bekerja sama dalam pola kemitraan dengan Fairventures Worlwide ( FVW). Dengan Youth Programnya ( usia anak 8-14 thn)  yaitu membangun kembali hubungan tradisional anak dengan hutan Kalimantan Tengah, untuk menjadi pembuat perubahan perlindungan lingkungan bagi desa mereka. Dan sejalan dengan program Sakula Budaya  Betang Tarung yang membangun generasi muda (8-14 thn) dari sisi Adat dan Budaya serta lingkungannya.

Fairventures Worlwide adalah sebuah Lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pemulihan lingkungan dan peningkatan taraf hidup  melalui praktek Agroforestari tanaman kayu cepat tumbuh yang memberikan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan.

 

(Altius)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments