SAMPIT – Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kotim pada Rabu (1/12) memperingati Hari Aids sedunia ke-33. Menurut Bupati Kotim Halikinnor yang diwakili Staf Ahli Bupati Kotim Najmi Fuadi, peringatan tersebut merupakan momentum sembilan tahun menuju akhir epidemi AIDS 2030.
”Diharapkan dalam rentang waktu tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga berdampak bagi kesehatan dan kesejahtraan masyarakat,” sebutnya.
Dalam hubungan itu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Selain itu, fokus menurunkan kasus HIV baru, menurunkan angka kematian akibat AIDS, dan menurunkan diskriminasi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Sejak Januari – Oktober 2021, tercatat ada 34 Kasus HIV di Kotim. Jumlah tersebut didominasi usia produktif antara 15-49 tahun, yakni sebanyak sekitar 28 orang atau 82,35 persen.
Sekretaris KPAD Kotim Asikin Arfan mengatakan, usia remaja begitu rentan terhadap penularan HIV/AIDS. Selain itu, kasus yang cukup tinggi juga terjadi di kalangan ibu rumah tangga. Dari 34 kasus, sebanyak 13 kasus di antaranya melibatkan ibu rumah tangga.
Terkait pemberian pemahaman HIV/AIDS kepada usia produktif/remaja, menurutnya, sesuai program Millenium Development Goals, di mana pada usia 15-24 tahun sudah mengetahui pengetahuan HIV/AIDS secara komprehensif. Menurutnya, dalam tahun 2019 dan 2020, implementasi program tersebut diarahkan pada kalangan pelajar saat MOS (Masa Orientasi Siswa) dan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru). Namun tidak dapat dilaksanakan karena turut menyukseskan program Covid-19. Beberapa kegiatan telah dilakukan KPAD Kotim dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, yakni promosi/sosialisasi. Khususnya bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Kotim yang mencakup 18 SOPD.
(Altius)
0 Comments