Kotim

TP PKK : Stunting Jadi Persoalan Serius

SAMPIT – Berdasarkan prevalensi sebaran stunting di Kotawaringin Timur per 27 Agustus 2021 sebesar 22 persen. Angka ini menurun 5 persen dari 27 persen per 31 Desember 2020. Terkait fakta tersebut Kotawaringin Timur telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu lokus penanganan stunting.

“Melihat fakta tersebut maka kita harus menjadikan stunting ini sebagai persoalan yang serius,” kata Ketua TP PKK Kotim Khairiyah Halikinnor saat mengadakan pertemuan di Mentaya Hilir Utara, Senin (29/11).

Menurutnya, stunting merupakan salah satu masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, yang berdampak pada kegagalan pertumbuhan anak. Ini merupakan  masalah yang sangat kompleks di masyarakat sehingga sangat membutuhkan peran lintas sektor, termasuk Tim Penggerak PKK.

Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat ditentukan oleh asupan gizi pada masa periode emas yakni dihitung sejak janin berada dalam kandungan selama sembilan bulan (270 hari) sampai balita berumur dua tahun (730 hari). Sebanyak 80 persen terjadi di masa janin dan 20 persen  pada saat anak itu lahir sampai usia dua tahun.

(Altius)

 

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments