PALANGKA RAYA - Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Herson B Aden menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Food Estate di aula Eka Hapakat, Kamis 27 Januari 2022.
Agenda Rapat kali ini membahas Perkembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa Program Food Estate di 5 Provinsi yaitu Kalteng, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Rapat pembahasan food estate dipimpin langsung oleh Deputi Sekretaris Kabinet (Seskab) Bidang Perekonomian, Satya Bhakti Parikesit. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi tahun 2021, Herson B Aden menyampaikan paparannya terkait progress food estate di Kalteng pada Tahun 2020-2022.
Pertama, pelaksanaan intensifikasi padi tahun 2020 seluas 30.000 Ha (bantuan full paket), dengan luasan di Kabupaten Kapuas seluas 20.000 Ha, realisasi tanam seluas 19.436 Ha, Luas Panen 19.332 Ha, dengan produksi 72.885 ton GKG (produktivitas 3,75 ton/ha GKG) dan Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 Ha, realisasi tanam seluas 10.000 Ha, luas panen 10.000 Ha, dengan produksi 42.200 ton GKG (produktivitas 4,22 ton/ha GKG).
Adapun hambatan yang terjadi pada pelaksanaan intensifikasi padi tahun 2020 seluas 30.000 Ha yakni ketersediaan Lahan sesuai Area of Interest (AOI) terbatas, target 164.598 ha, luas baku sawah (LBS) ATRBPN 2019 Kapuas 65.686 Ha dan Pulang Pisau 27.131 Ha atau total seluas 92.817 Ha.
Kedua, pengembangan komoditas hortikultura tahun 2020, yaitu di Kabupaten Kapuas berupa jeruk siam banjar seluas 30 ha, durian 10 ha, pisang 100 ha, cabe 7,5 ha, sawi hijau 12,5 ha, terong 20 ha, bawang daun 5 ha, buncis 2,5 ha dan tomat 2,5 ha dan di Kabupaten Pulang Pisau berupa jeruk siam banjar seluas 70 ha, durian 110 ha, cabe 20 ha, sawi hijau 13 ha dan kangkung 10 ha.
Ketiga, pengembangan komoditas ternak itik tahun 2020, yaitu di Kabupaten Kapuas sebanyak Kapuas 2.250 ekor dan Kabupaten Pulang Pisau sebanyak 5.100 ekor. Hambatan yang terjadi pada pengembangan komoditas ternak itik tahun 2020 yakni iklim ekstrim tahun 2020- 2021 (la nina) berdampak negatif terhadap kondisi pertanaman, seperti tingginya serangan hama dan penyakit (blast, hawar daun bakteri/kresek, tikus, penggerek batang, hama putih/palsu, walang sangit), banjir, sehingga berpotensi menurunkan luas panen dan produksi. Rencana pada Tahun 2022, akan dilakukan pengembangan jeruk siam banjar di Kabupaten Kapuas 10 ha, Cabai 50 ha (Kapuas 30 ha, Pulang Pisau 20 ha), Jahe Gajah di Kabupaten Kapuas 5 ha. Selain itu, akan diberikan bantuan ternak ayam 572 ekor di Kabupaten Pulang Pisau, Sapi 49 ekor (Kapuas 28 ekor dan Pulang Pisau 21 ekor). Sahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik didampingi Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait.
(Deddi)
0 Comments