P. Raya

Suka duka badut jalanan

PALANGKA RAYA - Tidak mengenal panasnya terik matahari dan debu jalanan, para badut jalanan itu melambaikan tangan kepada para masyarakat sambil berpose lucu agar yang melihat dapat terhibur. Ada suatu hal yang tersembunyi di balik kostum badut jalanan; perasaan lelah, gelisah, dan sedih yang mereka benamkan dalam gerak keceriaan. “Suka dukanya selama jadi badut itu ya kena hujan, panas. Terkadang sehari dapat rezeki, terkadang besok-besoknya tidak dapat rezeki.” Tutur Ilham (23). Lanjutnya, tapi saya syukuri saja. Kalau enggak dapat rezeki itu pas hujan, soalnya enggak bisa kerja.”  Selain itu, ia juga harus tetap membayar uang sewa kostum kepada sang pemilik yang per harinya dihitung sesuai dengan pendapatan Ilham (23) saat bekerja.“Perhari biasanya kalau rame kita dapat sekitar Rp 170 ribu, tapi itu nanti dipotong sama biaya sewa kostum badut sebesar Rp 30 ribu, tapi kalau kita dapat Rp 70 ribu seharinya, dia minta Rp 20 ribu. Jadi perhari sewa kostum badut dipotong sesuai dengan penghasilan,” jelasnya.

(DI)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments