P. Raya

Unjuk Rasa Mahasiwa Papua UPR Tolak Pemekaran Otonomi Baru Dan Tuntun Tarik Tni Polri Dari Papua

PALANGKA RAYA - Pululah Mahasiswa papua yang tergabung di universitas Palangka Raya Kalimantan Tengah, menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana pemekaran daerah otonomi baru di provinsi Papua dan menuntu penarikan TNI POLRI. Aksi damai itupun dilangsungkan di depan gerbang UPR pada Selasa, 23 maret 2022.

Aksi unjuk rasa yang digelar solidaritas mahasiswa Papua se Kalimantan bersama rakyat Papua,merupakan bentuk penolakan rencana pemekaran daerah otonomi baru di tanah Papua.

Aksi yang di langsung di depan pintu gerbang universitas Palangka Raya itu diwarnai dengan orasi, pembacaan puisi dan pernyataan sikap dari mahasiswa Papua. Unjuk rasa yang berlangsung singkat itupun berjalan dengan kondusif,setelah aksi unjuk rasa selesai masa membubarkan diri dengan tertib.

Alte gwijangge jubir aksi unjuk rasa mengatakan latar belakang aksi yang mereka lakukan hari ini yaitu bentuk penolakan rencana pemekaran provinsi baru yang ada di tanah Papua dan menuntut pemerintah agar menarik TNI POLRI organik dan non organik yang ada di tanah Papua,karena mereka menganggap dengan adanya TNI POLRI menjadi momok yang menakutkan bagi rakyat asli Papua.

Alte gwijangge juga mengatakan, pihaknya akan terus memantau aksi penolakan rencana pemekaran daerah otonomi baru di di tanah papua, baik melalui aksi yang di Palangka Raya maupun aksi-aksi di daerah lainnya.

Adapun AKP Gatot sisworo kordinator lapangan kasat samapta polresta Palangka raya menyampaikan, untuk pengamanan aksi unjukrasa pada sore hari ini, pihaknya mengerahkan personil sebanyak 40 orang yang terdiri dari pengamanan terbuka, pengamanan tertutup dan personil lalu lintas.

Gatot juga mengatakan, kegiatan ini merupakan hak setiap warga negara, sehingga pihaknya mempersilahlan untuk berorasi namun demikian harus dilakukan dengan tertip dan tetap mematuhi peraturan per undang-undangan.

(Fardoari Reketno)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments