PALANGKA RAYA - Selain mengantisipasi banjir, warga diminta lebih waspada terhadap ular yang kerap bermunculan hingga bersarang di dalam rumah saat musim hujan seperti sekarang ini. Menjaga kebersihan lingkungan menjadi salah satu cara yang dinilai paling efektif dalam mencegah hal itu terjadi.
Seorang penyelamat ular di Kota Palangka Raya, Siswanto mengatakan, musim hujan merupakan massa bagi ular untuk bertelur. Namun saat seperti ini, ular juga perlu berpindah tempat karena sarangnya terendam air hujan.
“Saat akan bertelur, ular kerap mencari tempat yang gelap dan lembab. Karena sarangnya terendam air hujan, makanya tidak jarang hewan berdarah dingin ini mencari tempat lebih hangat, termasuk di dalam rumah warga,” katanya, Selasa, 16 November 2021.
Dari tanggal 12 hingga 15 November, ia dan tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) berhasil mengamankan delapan ekor ular berbagai jenis maupun ukuran. Ular-ular yang diselamatkan dari rumah warga tersebut yaitu 3 ular berbisa (2 Kobra dan 1 King Kobra) dan 5 jenis Sanca Batik atau Piton.
“Cara paling efektif mencegah ular masuk ke rumah yaitu dengan membersihkan lingkungan. Aroma wangi fan tempat yang bersih tidak disukai ular. Tumpukan sampah atau tumpukan daun kering jadi tempat nyaman bagi ular,” ucap pria yang akrab disapa Yanto.
Meski tidak semua jenis ular berbisa, Hari meminta agar warga menanamkan pemikiran jika semua jenis ular berbahaya, terutama bagi warga yang tidak bisa membedakan jenis ular berbisa atau tidak.
“Anggap saja semua ular itu berbahaya. Jangan asal mendekat dan mencoba me-rescue-nya sendirian, apalagi jika tidak bisa membedakan yang berbisa atau tidak. Ini berbahaya, ular kobra sangat berbahaya karena dapat menyemburkan bisanya. Jadi, lebih baik segera menghubungi saya atau Damkar apabila ada melihat ular. Kami akan segera melakukan tindakan yang cepat dan tepat,” sebutnya.
(Deddi)
0 Comments