MAGELANG - Banyak versi menyebut nama Gunung Tidar, Masyarakat lokal percaya, Gunung Tidar merupakan Sumbu Tanah Jawa, masyarakat pun meyakini gunung tidar merupakan paku bumi yang menyeimbangkan pulau Jawa, karena dahulu pulau Jawa berbentuk seperti perahu yang selalu terombang-ambing oleh gelombang laut. Tempat ini juga sekaligus area pendidikan militer.
Beginilah suasana sehari hari yang tampak dari kawasan gunung tidar ini. Tempat yang selalu dikunjungi dan menjadi rujukan masyarakat dari mana mana tempat untuk berwisata religi, dan ziarah, serta menikmati suasana alam yang sejuk dan asri serta tertata rapi. Kawasan gunung ini masih cukup alami, banyak tanaman pinus ,dan tanaman buah-buahan tahunan, seperti salak dan tanaman produktif lainnya, hasil penghijauan era tahun 1960 an. Dari kaki gunung hingga puncak tidar hanya butuh waktu kurang dari 30 menit, dengan menapaki sekitar 1.002, tangga yang telah di olah sedemikian rupa, sehingga memudahkan para wisatawan untuk naik sampai ke puncak gunung tidar, dan turun kembali dengan arah jalan lain di punggung gunung.
Memasuki kawasan ini, ada loket karcis yang tersedia.terteran pula harga karcis masuk serta waktu kunjung, juga peraturan tata tertib yang harus di patuhi wisatawan. Setelah pengunjung menapaki anak tangga pertama, , akan terlihat makam tua, dengan ciri khas tionghoa yang terawat. Kemudian sport berikutnya bertemu dengan maqom, petilasan syaikh subaki. Konon syaikh subakir yang memiliki kemapuan khusus, dipercaya untuk menetralisir keadaan di gunung tidar yang saat itu sangat tidak kondusif untuk di tinggali manusia. Alex yang bekerja sebagai juru pelihara ditempat ini menuturkan tempat ini tidak pernah sepi pengunjuung, walaupun tidak hari libur. Peziarah yang datang pun hingga larut malam, dari berbagai tempat di tanah air.
Tidak jauh dari makam syaikh subakir, kita akan berjumpa dengan sebuah makam yang panjangnya mencapai 7 meter, itulah makam kyai sepanjang. Kyai sepanjang bukanlah sesosok alim ulama, tetapi nama senjata sakti berbentuk tombak. Di puncak gunung tidar inilah terdapat tanah lapang yang ditengahnya terdapat sebuah tugu dengan simbol sa dalam tulisan jawa pada tiga sisinya. Tugu inilah yang dipercaya sebagai pakunya tanah jawa.
Tampak juga monumen tanah air satu bangsa "ini adalah monumen persatuan yang dibangun saat memperingati hari olahraga nasional pada 2017. Kemudian ke spot beriikutnya, pengunjung bertemu dengan makom pangeran puboyo,yang letaknya dibawah pohon beringin, kemudian kita bertemu gardu pandang elang, sejauh mata memandang tampak kawasan kota magelang dan sekitarnyta. Makom mbah semar atau mbah ismoyojati atau kiai tunggul jati, tampak berbeda dari makom lainnya berbentuk kerucut berwarna emas, menyiratkan secara simbolis siapa sang tokoh ini. Saat menuruni gunung ini, gaet setempat mengajak jurnal tv untuk ziarah ke makam, mbah geseng, salah seorang tokoh pejuang setempat.
Saat menuruni gunung, pengunjung akan dapat melihat papan informasi, foto, dan penjelasan kawasan kebun raya gunung tidar tempo dulu beserta sejarahnya. Gunung ini tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan militer karena banyaknya kegiatan akademi militer (akmil) yang dilakukan di gunung ini. Di lembah tidar itulah akademi militer sebagai kawah candradimuka yang mencetak perwira pejuang sapta marga berdiri pada 11 November 1957. Gunung yang dalam legenda dikenal sebagai "Pakunya Tanah Jawa" ini terletak di tengah , berada pada ketinggian 503 meter dari permukaan laut, gunung tidar memiliki catatan sejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia.
(Olivia Teja)
0 Comments