P. Raya

Gubernur Curhat dengan Menteri di Forum Borneo 2024

PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, mengungkapkan keprihatinannya terkait kepatuhan pengusaha sawit terhadap kewajiban plasma dalam forum Borneo 2024, yang dihadiri oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Saat menghadiri forum Borneo 2024, Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, menyampaikan harapannya agar pengusaha perkebunan sawit di wilayahnya memenuhi kewajiban mereka dalam memberikan plasma kepada masyarakat. Acara ini dihadiri oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Gubernur Sugianto Sabran menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Hak Guna Usaha (HGU) dan Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM), yang menurutnya memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dalam pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan UU Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, perusahaan pemegang Izin Usaha Perkebunan (IUP) berkewajiban memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat sebesar 20 persen dari luas IUP.

Saat ini, terdapat 191 unit perkebunan kelapa sawit yang operasional di Kalimantan Tengah dengan total luas sekitar 2,2 juta hektare. Dari luas tersebut, kewajiban FPKM atau plasma yang telah terlaksana mencapai sekitar 220 ribu hektare.

Menanggapi hal ini, Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa pembangunan nasional tidak boleh mengabaikan aspek kesejahteraan masyarakat. AHY menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha untuk memastikan keberlanjutan investasi sawit serta manfaat yang adil bagi masyarakat setempat.

Forum Borneo 2024 menjadi ajang diskusi penting untuk mengatasi berbagai tantangan dalam industri perkebunan sawit di Kalimantan Tengah. Dengan adanya komitmen dari pemerintah dan pengusaha, diharapkan dapat tercipta pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak.

(Hariri)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments