Nasional

Karantina Pertanian Tanjung Priok ekspor 47 Komoditas Pertanian ke 38 Negara

JAKARTA UTARA  - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjung Priok kembali melepas ekspor 47 komoditas pertanian ke 38 negara. Pelepasan ekspor yang dilakukan di awal minggu Ramadan   ini mencapai nilai ekonomi Rp. 344 miliar.  Acara pelepasan Ekspor berlangsung di Pergudangan PT. Segara Pacific Maju, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (07/04/2022).

Usai acara pelepasan ekspor tersebut, kepada Jurnal TV, Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok, Hasrul mengatakan, pada kesempatan eksport untuk periode 1-10 April 2022 ini melibatkan 89 eksportir dengan total 11.296.205 Kilogram. ke 38 negara dan dipusatkan di provinsi Jambi serta dilepas secara langsung oleh Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Hasrul menyampaikan, pelepasan eksport ini dilakukan di 34 Provinsi. Ia berharap, di bulan puasa ini kegiatan eksport berjalan lancar sehingga dapat memberikan dampak positif untuk perekonomian nasional. Hasrul menambahkan, pandemic covid 19 selama hampir 3 tahun ini tidak begitu berpengaruh. Secara nasional grafik eksport Indonesia setiap tahun meningkat kurang lebih 11 persen.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama kepada Jurnal TV, Syahrul Sembiring, Manager Pergudangan, PT. Segara Pacifik Maju menyampaikan, sebagai pihak yang memfasilitasi teman-teman eksportir dari barang-barang pertanian. Untuk saat ini sudah 20 persen kegiatan mendominasi di gudang dan diharapkan kedepannya ini akan semakin lebih baik dan lebih meningkat lagi persentasenya.

Pada saat yang sama Presiden RI, Jokowi Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor komoditas pertanian berupa pinang biji.  Dengan total volume 126 ton senilai Rp 4,069 milliar.  Komoditas unggulan asal sub sektor perkebunan ini menunjukan tren peningkatan nilai yang cukup signifikan.

Tercatat secara nasional ekspor komoditas pinang biji di tahun 2021 sebanyak  215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya  Rp. 2,85 triliun saja.

Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor ini, Presiden berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.

 

(Noris)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments