P. Raya

Kegiatan Workshop Rencana Aksi daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan

PALANGKA RAYA - Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng selenggarakan Workshop Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD PKSB) Kalimantan Tengah, yang dii Laksanakakan di Aula Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, Selasa (9/1/2024).

Sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H. Nuryakin yang disampaikan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sri Windanarni mengatakan, selaku Ketua Tim RAD PKSB Provinsi dan juga selaku Ketua Tim Koordinasi Pengelolaan DBH Sawit, menyambut baik adanya kegiatan workshop ini karena melalui workshop seperti ini kita dapat berdiskusi dan membuat komitmen Bersama bagaimana mengimplementasikan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD PKSB) sesuai kewenangan masing-masing berdasarkan Program dan Kegiatan yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 53 Tahun 2020. 

"Terutama dalam rangka mensinkronkan perencanaan dan pelaksanaan Program dan kegiatan yang sumber dananya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yakni Tahun Anggaran 2023 dan Tahun Anggaran 2024,"Jelasnya. 

Sekda  meminta peserta Workshop ini agar betul-betul mendiskusikan hal-hal yang urgent dalam RAD PKSB dan bagaimana sinkronisasi pelaksanaan program dan kegiatan DBH Sawit  Kalimantan Tengah Tahun Anggaran 2024, antara lain :  

Aspek legalitas lahan, perlu dilakukan pendataan dan penyelesaian, terutama terhadap lahan-lahan pekebun sawit swadaya maupun lahan perusahaan yang masih terindikasi berada dalam kawasan hutan.  

"Aspek kemitraan perusahaan dengan masyarakat sekitar kebun, perlu dilakukan pendataan dan penyelesaiannya karena setiap saat ada pengaduan masyarakat baik terhadap sengketa lahan maupun pembangunan kebun masyarakat bahwa sebagian belum sesuai ketentuan seluas 20% dari perizinan perusahaan,"Imbuhnya.

Aspek budidaya kelapa sawit, bahwa belum semua petani mempraktekkan budidaya yang benar maka perlu peningkatan SDM Petani, terutama melalui program strategi nasional dengan dana BPDPKS yakni untuk kegiatan pelatihan dan program beasiswa bagi putra-putri para pekebun. 

Aspek Sarana dan Prasarana, perlu peningkatan bantuan sarana dan prasarana kepada petani terutama sarana pemeliharaan dan peralatan pasca panen, sarana jalan dalam areal pekebun, dan sarana jalan fasilitas umum melalui PUPR. 

"Aspek Hilirisasi dan Pemasaran, perlu dilakukan sinergi para pihak agar komoditi kelapa sawit di Kalimantan Tengah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung terutama dukungannya terhadap ketersediaan pangan.

Aspek Sertifikasi kelapa sawit, perlu dipersiapkan para pekebun/Lembaga pekebunnya sehingga dapat memenuhi syarat untuk Sertifikasi baik secara mandatory yakni ISPO maupun secara voluntary yakni RSPO." Tuturnya.

"Aspek Gangguan Usaha Perkebunan, dari sisi sosial  perlu dilakukan koodinasi dengan para pihak dan dari sisi teknis yakni Organisme Penganggu Tumbuhan Tanaman Perkebunan pada komoditi kelapa sawit di lahan kebun swadaya dan tanaman kelapa dalam di lahan kebun swadaya terutama pada lahan food state,"tambahnya.

Aspek Kebakaran Lahan dan kebun, perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan melalui kegiatan kesiap siagaan dan pengendalian kepada pekebun swadaya dan perusahaan perkebunan. Workshop Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng tahun 2024 secara resmi saya nyatakan dibuka.   

Kegiatan di hadiri oleh, Asisten II Sri Windanarni, Perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng Adi soeseno Bidang Perlindungan Perkebunan, Deputi II Kemenko Bidang Perekonomian selaku Narasumber Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian selaku Narasumber  Kepala OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota  dan Pimpinan Yayasan JAVLEC Indonesia 

 

(Era Suhertini)

 

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments