Ekonomi

Menko Perekonomian, Airlangga: Sejumlah Indikator Perekonomian Membaik

JAKARTA -  “Dari hasil monitor big data dari perbankan sudah terlihat pertumbuhan belanja nasional di bulan April mengalami kenaikan yang cukup besar, di mana tumbuh 32,48 persen secara year-on-year (yoy) untuk yang non-seasonally adjusted dan 13,11 persen untuk yang seasonally adjusted,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam keterangan pers bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 19 April 2021. Di sektor industri, Indeks Manufaktur Indonesia atau Purchasing Manager’s Index (PMI) mencapai level tertinggi yakni di level 53,2 naik dari periode sebelum 2019 yang biasanya rata-rata di level 51. Selain itu, Airlangga menyebut bahwa penerimaan sektor industri juga mengalami kenaikan. “Penerimaan sektor industri ini mengalami kenaikan yaitu tumbuh 10,26 persen secara year-on-year untuk yang non-seasonally adjusted dan 1,46 year-on-year yang seasonally adjusted,” imbuhnya. Untuk menjaga keseimbangan pengendalian Covid-19 dan pengungkit ekonomi, pemerintah terus melakukan sejumlah program. Untuk pengendalian Covid-19, pemerintah melakukan pembatasan kegiatan mudik dan aktivitas berpergian. Pengetesan yang diperlukan sebagai syarat untuk berpergian, baik tes PCR, GeNose, maupun swab antigen yaitu H-1 untuk seluruh moda angkutan. Sementara itu untuk pengungkit ekonomi, pemerintah juga telah mengatur sejumlah kebijakan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR). Untuk pekerja misalnya, telah ada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor M/6 Tahun 2021 di mana disebutkan bahwa THR dibayar secara penuh paling lama H-7. “Kementerian Tenaga Kerja akan membuat posko THR untuk memonitor. Untuk ASN dan prajurit TNI/Polri ini juga difinalisasi oleh Ibu Menteri Keuangan dan dibayarkan H-10,” tambahnya. Kemudian terkait program perlindungan sosial dan sembako, Airlangga menyebut, juga terus dilakukan. Untuk bulan Mei dan Juni akan dibayarkan di awal bulan Mei. Selain itu, dalam program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ramadan, ongkos kirim ditanggung oleh pemerintah ataupun platform digital. “Kemudian bantuan sosial berupa beras ini sedang dalam pematangan, yaitu terkait dengan 10 kilogram dengan sasaran peserta kartu sembako non-PKH,” tandasnya.

 

(Yustinus Tenung-Infokabinet.id)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments