PALANGKA RAYA - Untuk mengenang kejadian bersejarah dan perjuangan leluhur dan tokoh Dayak, Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (BATAMAD), mengadakan napak tilas yang dilaksanakan di beberapa tempat situs bersejarah di Kalteng pada 28-29 januari 2024. Kegiatan Napak Tilas merupakan salah satu rangkaian kegiatan Raker dan Apel Kapakat sehari sebelumnya di Bukit Batu Kasongan.
Kegiatan Napak Tilas dilaksanakan di empat lokasi yaitu, Rumah Betang Tumbang anoi di desa Tumbang Pajangei Kecamatan Tumbang Anoi, Monumen Tambun Bungai di Desa Tumbang Pajangei Kecamatan Tewah Kabupaten Gunung Mas. Kemudian ke makam Christian Mandolin Simbar di Desa Madara Kabupaten Barito Selatan, dan di Tugu Peringatan Tragedi Sampit Kota Waringin Timur.
Menurut ketua panitia Dedy Heronaldo Thamus kegiatan bertujuan untuk melakukan sosialisasi tugas dan fungsi wewenang BATAMAD sesuai Perda No.16 tahun 2008 tentang kelembagaan Adat, memperkuat dan mempererat persatuan masyarakat adat Dayak, mempertahankan budaya kearifan lokal, mempertahankan dan memperjuangkan eksistensi Dayak.
Dalam kegiatan Napak Tilas tersebut dirangkai dengan ritual adat, sosialisasi kelembagaan adat, diskusi dan tanya jawab tentang permasalahan adat serta pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat dan para pengurus situs adat dan budaya atas dedikasi dan komitmen dalam menjaga kearifan lokal,adat dan budaya kalteng.
Panglima Batamad Yuandrias menjelaskan kegiatan Napak Tilas yang dilaksanakan Batamad merupakan upaya untuk mengangkat perjuangan utus dan pejuang Dayak, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan dan pejuangnya. Bila Dayak mau kuat dan eksis maka hargai dan hormatilah leluhur, pejuang, dan pahlawan Dayak.
Kegiatan Napak Tilas dihadiri dan disambut oleh tokoh adat, damang dan mantir wilayah kecamatan Damang Batu dan kecamatan Tewah, camat Tumbang Marikoi,kapolsek Tumbang miri, kapolsek Tewah, tokoh masyarakat dan segenap masyarakat kecamatan Marikoi dan kecamatan Tewah.
(Altius)
0 Comments