Bartim

Pembuatan Jalan Lingkar Timur Desa Jaar Dipertanyakan Warga

TAMIANG LAYANG - Pembangunan jalan lingkar timur dari Desa Jaar menuju Desa Dorong terus ke simpang Badung, Kecamatan Dusun Timur, yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalimantan Tengah, dinilai merupakan pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan merugikan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh pengusaha yang merupakan warga Jaar, Hengky Amber Garu. Ia menyebut, untuk jalan lingkar timur di Desa Jaar yang katanya untuk kepentingan umum, justru tidak dituntaskan pengerjaannya.

Di kediamannya, Minggu(9/8/2020), Hengky mengatakan sangat menyesalkan jalan lingkar barat di seberang jalan lingkar timur sudah banyak kebun karet warga yang digusur, namun mengapa tidak dilanjutkan pengerjaannya.

Yang pasti, biaya lebih murah karena jalan lingkar barat sudah beberapa kali digarap dan dikerjakan, kenapa malah membuat ruas baru, yakni jalan lingkar timur. Ini juga tidak akan selesai sampai akhir masa jabatan Bupati.

Inilah yang menjadi pertanyaan, karena Bupati pernah menyatakan bahwa APBD Bartim tidak boleh dikeluarkan untuk pembangunan kalau bukan merupakan aset Pemda. Ditambahkan pengusahan yang akrab disapa Amber tersebut, ada satu jalan dan jembatan miliknya pribadi, namun digunakan masyarakat umum.

Walaupun belum ada penyerahan,  jalan ini untuk dipakai kepentingan umum dan jalan ini pernah dianggarkan. Namun kenyataannya, jawaban Bupati tidak boleh dikeluarkan anggaran untuk jalan tersebut, karena bukan merupakan aset Pemda.

Padahal sampai saat ini, jalan itu jelas untuk kepentingan masyarakat, baik untuk ke kebun/lading, bahkan ada pihak pemerintah kecamatan yang menggunakan jalan tersebut. Tapi Bupati menyatakan tidak boleh mengeluarkan anggaran, karena jalan ini bukan merupakan aset Pemda.

Kenyataan lainnya, justru untuk pembuatan jalan lingkar timur yang notabene bukan merupakan aset Pemda dan lahan yang digarap untuk jalan tersebut masih sengketa.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Jaar, Arponi, di kediamannya kepada wartawan, Senin (10/8/2020), mengakui pengerjaan jalan lingkar timur sejak awal ada pro dan kontra dari warganya.

beberapa kali pihaknya sudah mengadakan rapat dengan masyarakat dan pihak terkait dari warga Desa Jaar, hasilnya ada yang menerima, namun ada juga yang menolak.

Menurutnya, jalan lingkar timur dialihkan dari ruas jalan awal. Karena banyak kebun warga yang kena ruas jalan, sehingga dipindahkan ke jalur yang lebih sedikit melintas di kebun warga ke jalur rawa yang kurang tanam tumbuhnya.

Kades menyebut, agar semua pihak merasa nyaman, baik masyarakat maupun Bupati, entah nanti pengerjaan jalan lingkar timur dilanjutkan atau tidak, dalam minggu ini akan diupayakan mempertemukan dua kepentingan ini supaya bisa beres.

(AF/MB)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments