P. Raya

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Jasa Keuangan Kalteng Terjaga Stabil Mendukung Perekonomian Daerah.

PALANGKA RAYA - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimatan Tengah (OJK Kalteng) menilai kondisi Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Provinsi Kalimantan Tengah hingga Desember 2024 dalam kondisi stabil, dengan kinerja yang bertumbuh, likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.

Pertumbuhan positif tersebut sejalan dengan fungsi OJK dalam memberikan pelindungan konsumen dan masyarakat serta memastikan PUJK menerapkan ketentuan pelindungan konsumen dan masyarakat baik secara langsung dan/atau tidak langsung. Dalam rangka mendukung fungsi perlindungan konsumen, OJK juga melakukan Pengawasan Perilaku Pasar (Market Conduct) yang bertujuan untuk memastikan penerapan prinsip perlindungan konsumen dan masyarakat terselenggara dengan baik.

Kinerja Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah, baik konvensional maupun Syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan posisi bulan September 2023, tercermin dari:Total Aset yang meningkat sebesar Rp11,84 triliun atau 16,59 persen yoy dari sebesar Rp71,38 triliun menjadi sebesar Rp83,22 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar Rp7,43 triliun atau 19,11 persen yoy dari sebesar Rp38,87 triliun menjadi sebesar Rp46,30 triliun. Kredit/Pembiayaan yang meningkat sebesar Rp4,25 triliun atau 9,40 persen yoy dari sebesar Rp45,26 triliun menjadi sebesar Rp49,51 triliun, dengan tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan/Financing) masih terjaga berada di bawah 5 persen, yakni sebesar 1,59 persen.

Jenis Penggunaan Kredit per September 2024 masih didominasi oleh kredit konsumsi sebesar Rp19,33 triliun atau 39,04 persen dari total kredit, diikuti dengan kredit modal kerja sebesar Rp17,15 triliun atau 34,65 persen dari total kredit, kemudian kredit investasi sebesar Rp13,03 triliun atau sebesar 26,31 persen dari total kredit.

Adapun 5 (lima) sektor ekonomi kredit terbesar meliputi: Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan sebesar Rp14,50 triliun atau 29,29 persen dari total kredit dengan NPL sebesar 0,60 persen.Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) sebesar Rp13,68 triliun atau sebesar 27,63 persen dari total kredit dengan NPL sebesar 0,84 persen.

Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp9,43 triliun atau sebesar 19,04 persen dari total kredit dengan NPL sebesar 2,18 persen. Pemilikan Rumah Tinggal sebesar Rp5,19 triliun atau sebesar 10,49 persen dari total kredit dengan NPL sebesar 2,64 persen. Industri Pengolahan sebesar Rp1,18 triliun atau sebesar 2,38 persen dari total kredit dengan NPL sebesar 0,83 persen.

Jika dilihat dari jenis usaha, penyaluran kredit pada bank umum masih didominasi oleh kredit non-UMKM, yaitu sebesar Rp31,66 triliun atau 63,94 persen dari total penyaluran kredit, yang kemudian diikuti oleh kredit kepada sector UMKM. 

Adapun 5 (lima) Kabupaten/Kota dengan penyaluran kredit terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah, terdiri dari Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Kapuas.

 

(Era Suhertini)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments