BARITO SELATAN - Lewu betang nansarunai merupakan potensi wisata alam di desa sanggu kecamatan dusun selatan provinsi kalimantan tengah adalah merupakan tanah milik warga, yang memiliki potensi wisata istimewa, yakni berada tepat di alam terbuka sejuk dan rindang. Semenjak berdirinya lokasi wisata di daerah tersebut, lewu betang nansarunai adalah milik putera asli desa sanggu, jalan penghubung di bangun pemerinta setempat tesebut semakin menjadi ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar.
Tempat wisata lewu betang nansarunai yang berlokasi di desa sanggu, kabupaten barito selatan sepertinya sudah tidak asing lagi bagi warga buntok dan sekitarnya. Tempat wisata yang sudah di buka sejak tahun 2019 ini mengusung tema alam terbuka bernuansa etnik dayak. Objek wisata ini digagas dan dikembangkan oleh putera daerah asli desa sanggu yang menjadi pengusaha di balikpapan bernama abriantinus.
Objek wisata lewu betang nansarunai ini banyak di kunjungi wisatawan. Seringkali juga menjadi pilihan untuk kegiatan fun camp (kemping ceria) oleh sejumlah organisasi. Keasrian dan keindahan alam serta banyaknya spot photo atau photo booth membuat lewu betang nansarunai menja-di lokasi primadona masyarakat, khususnya di barito selatan. Bahkan wisatawan dari luar daerah juga sering mengunjungi lokasi yang begitu menawan.
Abriantinus selaku owner wisata lewu betang nansarunai disaat menyelengarakan perayaan tahun baru sabtu 1 januari 2022 di lokasi tersebut menjelaskan, pada awalnya hanya ingin membangun villa untuk tempat peristirahatan pribadi. Namun setelah selesai dibangun ternyata banyak warga dan wisatawan yang justru terta-rik untuk berkunjung, sehingga dengan melihat peluang tersebut akhirnya lokasi ini dijadikan sebagai objek wisata. Dengan adanya peluang tersebut dirinya mencoba mengu-rus perijinan. Selama proses pengurusan perijinan pihak-nya tidak mengalami kendala apapun. Bahkan pemerintah daerah sangat mengapresiasi karena hadirnya satu lokasi wisata yang baru di barsel.
Selain menjadi tempat wisata, lewu betang nansarunai juga menjadi tempat produksi aneka kerajinan dari kayu. Produk yang di hasilkan di sini bernilai ekonomi tinggi dan berhasil menarik minat pembeli dari luar daerah. bukan hanya mengelola lokasi wisata saja, namun dari para seniman lokal desa sanggu, juga memproduksi keraji-nan dari limbah kayu yang sudah tidak terpakai, dijadikan kreasi yang unik, seperti meja dan kursi. Ciri khasnya, pengrajin berusaha menjaga bentuk agar sesuai dengan bentuk kayu aslinya dan itulah salah satu keunikannya.
Diakui abriantinus, selaku owner dari lewu betang nansa-runai ini mengolah kerajinan lokal dan bahkan beberapa waktu lalu pernah dipesan untuk dikirim ke papua dan di pamerkan sebagai salah satu produk ekonomi kreatif yang berasal dari barito selatan, kalimantan tengah.
Abriantinus mengingatkan kepada masyarakat agar ramah terhadap investasi, mengingat pentingnya kolaborasi dari peran pihak swasta bersama dengan pemerintah daerah dan masyarakat dalam proses pembangunan daerah. Untuk membangun daerah harus ada sinergi dari semua pihak, baik dari pemerintah, lembaga non-pemerintah dan juga masyarakat. Kita harus membuka peluang investasi di daerah, apalagi jika yang menjadi investornya adalah putera/puteri daerah itu sendiri. Kita harus berbangga, artinya daerah kita di bangun oleh kita, dari kita dan untuk kita.
(Ary Mampas)
0 Comments