PALANGKA RAYA - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 telah resmi ditutup pada Jumat, 20 September 2024, di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang. Kontingen Kalimantan Tengah mengalami penurunan prestasi, yang mendorong Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng untuk segera melakukan evaluasi mendalam. Dalam PON kali ini, Kalimantan Tengah hanya mampu meraih 1 medali emas, 9 medali perak, dan 3 medali perunggu, menempatkan provinsi ini di peringkat 32.
Penurunan prestasi ini signifikan dibandingkan dengan capaian di PON Papua 2021, di mana Kalteng berhasil meraih 2 emas, 6 perak, dan 3 perunggu. Kondisi ini memicu berbagai opini negatif di kalangan masyarakat, yang mempertanyakan penurunan performa kontingen Kalteng.
Menanggapi hasil yang mengecewakan ini, KONI Kalimantan Tengah menggelar jumpa pers pada Senin, 23 September 2024, untuk memberikan penjelasan terkait penyebab penurunan prestasi dan langkah-langkah yang akan diambil ke depannya. Sekretaris KONI Kalteng, Ilham Busra, menjelaskan bahwa anggaran dana hibah yang diterima KONI sebesar Rp 50 miliar, dengan Rp 30 miliar dialokasikan untuk persiapan pemusatan latihan dan keberangkatan kontingen, serta Rp 20 miliar untuk operasional, bonus, dan bantuan kepada 54 cabang olahraga yang dibina.
Ilham mengakui bahwa KONI Kalteng gagal memenuhi target 7 medali emas yang telah disepakati bersama cabang olahraga. Ia menegaskan bahwa evaluasi akan segera dilakukan terhadap cabang-cabang olahraga di bawah naungan KONI Kalteng, sebagai bagian dari persiapan menuju PON 2028. "Ini adalah awal dari kebangkitan prestasi kami. Evaluasi total akan dilakukan untuk memastikan performa lebih baik di PON mendatang," ungkapnya.
Dalam jumpa pers tersebut, turut hadir Kepala Bidang Prestasi KONI Kalteng, M. Rasad Samuel, serta Kepala Satuan Tugas Pelatihan Provinsi, Agustan Saining. Keduanya menekankan bahwa kegagalan Kalteng di PON kali ini tidak hanya disebabkan oleh keterbatasan anggaran, namun juga mencakup sejumlah faktor lain seperti keterampilan atlet, program latihan, dan kondisi cuaca selama pertandingan berlangsung.
M. Rasad Samuel menjelaskan, "Kita harus belajar dari kegagalan ini. Evaluasi akan fokus pada peningkatan kualitas program latihan dan pembinaan atlet, sehingga persiapan untuk PON 2028 bisa lebih matang."katanya.
KONI Kalimantan Tengah memberangkatkan 21 cabang olahraga pada PON 2024. Meskipun prestasi kali ini menurun, KONI berharap hasil ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pemangku kepentingan di dunia olahraga Kalimantan Tengah. Harapan besar diletakkan pada pembenahan internal dan peningkatan komunikasi dalam pembinaan atlet, dengan tujuan mengembalikan kejayaan Kalteng pada PON 2028 mendatang.
(Deddi)
0 Comments