P. Pisau

Pulpis Siap Hadapi Ancaman Karhutla

PULANG PISAU - Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau (Pemkab Pulpis) beserta jajaran Forum Koordinasi Parangkat Daerah (FKPD) serta pihak terkait lainnya menggelar Apel Gladi Lapang Penangulangan Bencana diwilayah Bumi Handep Hapakat.

Kegiatan yang dilaksanakan, Selasa (31/09/2021) di Stadion HM Sanusi itu dipimpin oleh Bupati Pulpis Pudjirustaty Narang yang diwakili Kapolres Pulpis AKBP Kurniawan Hartono.

Dibincangi disela-sela Kegiatan Kapolres Pulpis mengungkapkan Apel Gladi Lapang Penangulangan Bencana itu dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan dalam penanganan serta antisipasi dini penangulangan saat terjadi bencana baik bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) maupun bencana banjir dan bencana lainya yang terjadi di Kabupaten Pulang Pisau.

"Terlebih dahulu saya menyampaikan permohonan maaf Bupati Pulpis karena beliau tidak bisa hadir. Saat ini beliau ada kegiatan diluar daerah. Kegiatan ini sebagai langkah kesiapsiagaan dalam penanganan serta antisipasi dini penangulangan saat terjadi bencana baik Karhutla maupun Banjir," ucapnya.

Dikatakan Kurniawan sesuai arahan dari Bupati Pulang Pisau Pudjiruststy Narang semua komponen agar bisa besinergi dalam mengatasi bencana, bahwa bencana karhutla pada tahun dapat dikendalikan secara bersama baik secara kemandirian maupaun secara keterpaduan.

Hal tersebut di dukung oleh musim kemarau yang relatif singkat, saat ini fokus pada penanganan bencana banjir yang tedampak pada tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Banama Tingang, Kahayan Tengah, dan Jabiren Raya.

"Kita bersyukur tahun ini kembali ancaman karhutla kita rendah. Namun bencana lain tengah melanda seperti banjir. Namun saya yakin dengan sinergitas dan koordinasi semua pihak saya yakin ini bisa kita atasi bersama," katanya.

Oleh kerena itu Ia mengajak kepada seluruh OPD , Lembaga, dan dunia usaha untuk bersama-sama secara sinergitas dan berperan aktif dalam menunaikan misi kemanusiaan terutama bagi masyarakat terdampak banjir dengan memberkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak.

"Pemerintah kabupaten setempat telah menetapkan status siaga darurat penangulangan bencana banjir selama 14 hari mulai tanggal 2-15 September 2021 dan dilakukan perpanjangan masa status selama tujuh hari dari tanggal 16-22 September 2021, sebagai bentuk konsisten pemerintah kabupaten setempat dalam penanganan bencana banjir," tegasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulpis Salahudin mengatakan gelar apel rekon penangulangan bencana kebakaran hutan dan lahan dan bencana banjir adalah pengintegrasian pelaksanaan tugas dan fungsi BPBD dalam penangulangan bencana daerah.

Dikatakan Salahudin, rekon merupakan upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan yang merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah daerah dalam penangulangan kebakaran hutan dan lahan dan bencana banjir.

"Selain itu, saat ini kita memberikan penyajian kualitas data, informasi dan pelaporan kejadian bencana melalui optimalisasi pemanfaatan Pusdalops, Command Center serta peralatan teknologi informasi dan komunikasi," tambahnya.

Terkait dengan personil dan sarana pendukung, kata Salahudin, dirinya mamberikan apresiasi kepada TNI dan POLRI sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana baik bencana Karhutla maupun banjir.

Selanjutnya kerjasama dengan kemitraan dalam penangulangan bencana, sebagai penyokong mulai dari deteksi dini hingga melakukan pemadaman, karena kemitraan sendiri mempunyai personel yang mereka latih dan dibekali dengan peralatan.

"Atas dukungan seluruh OPD, kemitraan, dunia usaha, masyarakat peduli api (MPA) dan seluruh lapisan masyarakat sehingga saat terjadi tanggap darurat kesiapsiagaan personel dan sarana pendukung sudah dipersiapkan," tutupnya.

 

(Antang)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments