Kalteng

Rejikinoor Tinjau Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) Di Puruk Cahu Seberang

PURUK CAHU - Wakil Bupati Murung Raya Rejikinoor meninjau Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMP Negeri 2 Puruk Cahu Seberang Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah Rabu 22 September 2021.

Penijauan ini dilakukan guna untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pihak sekolah dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

Rejikinoor bersama rombongan tiba di SMP Negeri 2 Puruk Cahu seberang pukul 10.09 WIB disambut Andi Ramli Lurah Puruk Cahu Seberang Kecamatan Murung, Kepala SMP Negeri 2 Puruk Cahu Seberang dan langsung meninjau beberapa ruangan yang melaksanakan PTMT. Sebelum nya sekolah yang turut ditinjau oleh Wakil Bupati MURA dan Tim Satgas ini SDN Beriwit 6, SDN Beriwit 3 Kota Puruk Cahu.

Dalam peninjauan itu, Wakil Bupati didampingi Seketaris Daerah Hermon F Lion dan Kepala OPD Dikbud Perdinan Wijaya, Kesehatan dr. Suria Siri, Kominfo Bimo Santoso, POLPP Iskandar dan Plt Dishub Rudi beserta Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Murung Raya.

Wakil Bupati mengatakan sekaligus mengingatkan siswa SMP 2 untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan jangan pernah takut untuk diikutsertaan dalam percepatan vaksinasi di sekolah karena vaksinasi tidak berbaya bagi kita semua, justru kita akan lebih mendapat kekebalan dalam imunitas tubuh.

Lanjutnya, lebih dua tahun masyarakat dunia termasuk Indonesia menerima wabah virus corona yang kesemuanya berdampak terhadap beberapa sektor termasuk dunia pendidikan saat ini. Kabupaten Murung Raya masuk level 3 yang artinya diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas baik di SD, SMP, SMA sederajat.

Oleh karenanya diminta kesiapan seluruh sekolah untuk melakukan percepatan vaksinasi supaya proses pembelajaran tatap muka ini terlaksana dengan baik tetap dalam kedisplinan ketaatan mematuhi Protokol Kesehatan (PROKES) yang diatur Pemerintah.

Proses belajar mengajar seperti biasa tetapi ada aturan yang harus dilaksanakan karena seluruh orangtua siswa mengharapkan agar pembelajaran tatap muka antara siswa dengan guru dilaksanakan.

"Tambah nya, proses belajar mengajar akan diberlakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari siswa terkena wabah Covid-19. Pembelajaran tatap muka dengan protokol yang ketat akan dievaluasi setiap minggu. Ketika satu minggu belajar diketahui disalah satu sekolah ada siswa yang positif Covid-19 maka sekolah tersebut akan ditutup.

“Justru karena itu mari kita bekerjasama untuk kepentingan anak didik yang biasa tidak kita pikirkan, maka ini harus kita pikirkan."Tegas Rejikinoor 

 

(Ady Natha)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments