PANGKALAN BUN - Banyaknya aturan dan larangan sapi, dari Jawa Timur khususnya atau dari Madura yang dilarang, masuk ke Kabupaten Kotawaringin Barat akibat virus PMK, membuat harga sapi naik secara signifikan jelang lebaran idul adha, termasuk yang didatangkan dari pulau bali yang dijual hingga mencapai 25 juta rupiah perekor.
Untuk memenuhi dan menutupi, kekosongan tersebut pedagang hewan sapi bernama misli mendatangkan dari pulau sumbawa dan Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat, sebanyak 312 dari 732 ekor sapi yang datang secara bertahap. Semua sapi dinyatakan sehat karna sudah dilakukan karantina terlebih dahulu di pelabuhan Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat.
Selama dalam perjalanan dari pelabuhan sumbawa hingga sampai di pelabuhan panglima utar kumai sebanyak 312 ekor sapi dikawal langsung oleh enam orang yang sudah terbiasa melakukan pengiriman sapi keluar daerah bima dan Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Mereka mengaku baru pertama kalinya datang ke kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Para pembeli yang datang ke kandang, untuk hewan qurban lebaran Idul Adha dapat memilih langsung dan memberikan tanda pada punggung sapi agar tidak tertukar. Menurut misli harga jual perekor sapi memang mengalami kenaikan, namun tidak seberapa dibanding tahun sebelumnya. Hanya untuk biaya trasportasinya saja yang berkisar antara satu juta hingga satu juta lima ratus ribu rupiah.
(Rudi Bintoro)
0 Comments