P. Raya

Ryan, Driver Ojol Biayai Kuliahnya Meraih Gelar Sarjana Hukum

PALANGKA RAYA - Tak banyak anak muda yang bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi tanpa harus dibiayai oleh orang tua. Tapi, Ryan Pratama (22) berhasil membutikan janjinya untuk tidak merepotkan orang tua karena bisa membiayai kuliahnya dengan hasil keringat sendiri.

Ryan adalah salah satu driver ojek online (Ojol) yang inspiratif. Di tengah himpitan ekonomi, Ryan tetap optimis bisa menyelesaikan pendidikannya di Universitas Palangka Raya jurusan Hukum. Ia mengatakan jika bisa menjadi driver Grab secara tidak sengaja. Awalnya karena diperkenalkan oleh kakak salah seorang teman baiknya.

"Masuk Grab enggak sengaja. Dulu di kampus saya jualan gorengan. Kemudian bertemu dengan kakak teman dekat yang jadi driver Grab. Setelah beliau cerita, dari situ saya tahu Grab itu seperti apa, ojek online itu seperti apa. Ternyata penghasilannya lumayan. Bagus buat mengisi waktu luang," ujar pemuda asal Banjarmasin ini dengan logat Banjarnya. Minggu 7 November 2021.

Setelah resmi menjadi driver ojol, otomatis Ryan harus kuliah sembari bekerja. Ia mengakui jika melakukan kedua peran sebagai mahasiswa dan bekerja membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra. Namun, Ryan selalu fokus pada tujuan utamanya. Karena itu sebisa mungkin ia berusaha membagi waktu agar bekerja dan kuliah tidak jadi pertentangan, tetapi sebagai jalan untuk menuju kesuksesan.

Ryan sendiri sudah mandiri sejak SMA, ia berjualan gorengan untuk kebutuhan sehari-hari. Hasil jualannya itu selalu ia berikan untuk sang Ibu dan adiknya. Tahun 2019 ini, Ryan akhirnya akan wisuda, ia menepati janjinya kepada sang Ibu.

"Sebelum jadi driver ojol, ada saatnya saya enggak jualan, saat kampus libur tiga bulan, saya bingung harus kerja dari mana. Biaya sehari-hari, biaya motor, segala macam, harus dibayar dari mana? Alhamdulillah sekarang bisa dapat penghasilan tambahan selain dari dagang gorengan," ungkapnya.

Walau fokusnya terbagi-bagi antara bekerja dan menuntut ilmu, tapi Ryan mengaku tidak pernah bolos kuliah loh walau off lain atau pun tatap muka . Ia selalu masuk kelas seperti biasanya sesuai jadwal, sedangkan bekerja sebagai mitra GrabBike selalu ia lakukan di luar jam kuliah.

"Fokus saya memang jadi terbagi karena ada berbagai aktivitas, tapi saya tetap masuk kuliah, tetap mengerjakan tugas, tetap presentasi juga," tutur anak pertama dari dua bersaudara itu.

Ada cerita menarik juga nih TemanBaik saat ia sedang bertugas sebagai driver ojol. Suatu waktu ia mendapat orderan dari sesama mahasiswa dan dosennya. Walau begitu, pria berusia 22 tahun ini tidak gengsi sama sekali. Dirinya justru ingin melawan stigma negatif yang kadang diterima driver ojol.

"Ah, saya mah enggak gengsi. Dari kecil juga diajari bahwa mun gengsi na gede, rezekina moal gede (jika banyak gengsi, rezekinya enggak akan banyak). Saya juga terinspirasi dari Bon Jovi yang sebelum jadi musisi besar, dia harus jadi office boy. Yang kedua, Freddy Mercury, dia harus jadi tukang angkat koper dulu sebelum jadi vokalis Queen, dan juga banyak contoh-contoh yang lain. Jadi, saya enggak malu, apalagi saya tidak melakukan pekerjaan yang salah," ceritanya panjang lebar.

Walaupun aktivitas sehari-harinya banyak diisi dengan menjadi driver ojol, Ryan merasa senang sebab banyak waktu luangnya sebagai mahasiswa jadi lebih berguna dan menghasilkan dari pada sebelumnya. Selain memenuhi biaya kuliah, hasil kerja kerasnya pun bisa ia gunakan untuk banyak hal, terutama untuk meringankan beban orang tua dan menyiapkan masa depannya.

"Hasilnya lumayan. Saya bisa nyicil motor, bisa bayar kuliah sendiri, kemudian sudah bisa beli jajan dan ongkos adik sekolah, buat biaya orang tua juga, udah bisa juga renovasi rumah, terus ditabung buat nikah," pungkasnya.

 

(Deddi)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments