P. Pisau

Satgas Covid-19 Pulang Pisau Putuskan Tak Beri Izin Sekolah Tatap Muka

PULANG PISAU –  Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pulang Pisau memutuskan untuk tidak memberikan rekomendasi atau izin kepada sekolah di wilayah Kabupaten Pulang Pisau yang ingin membuka pembelajaran tatap muka (PTM) Januari 2021 mendatang.

Keputusan Satgas Covid-19 Pulang Pisau tidak memberikan rekomendasi izin sekolah tatap muka ini berdasarkan hasil rapat Satgas Covid-19 yang digelar Senin (28/12/2020) kemarin di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pulang Pisau.

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Satgas Covid-19 Pulang Pisau, H Saripudin yang juga Pj Sekretaris Daerah Pulang Pisau menyimpulkan keputusan tidak memberikan izin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan pertimbangan kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau.

“Kami sudah mengadakan rapat terkait permohonan sekolah untuk membuka PTM, dan hasilnya kami menyepakati untuk sementara tidak memberikan izin bagi sekolah yang ingin menyelenggarakan pembelajaran tatap muka,” tegas Pj Sekda Pulang Pisau, Selasa (29/12/2020).

Menurut dia, ada beberapa pertimbangan krusial sehingga Satgas tidak memberikan izin kepada sekolah, diantaranya akibat naiknya jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Pulang Pisau pada dua bulan terakhir ini.

“Pada bulan Desember terjadi peningkatan kasus yang sangat tinggi mencapai 112 kasus, sedangkan jumlah kasus Covid-19 pada bulan Nopember  hanya 27 Kasus,  mengalami kenaikan dengan presentase 414,81 %, ini salah satu faktor penting yang mempengaruhi keputusan kami,” ujar Saripudin dalam rapat yang dihadiri pihak Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan BPBD Kabupaten pulang Pisau.

Namun demikian, imbuhnya, Satgas tetap akan melakukan evaluasi berkala setiap bulan sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian izin PTM kepada sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.

“Tentu ini keputusan yang perlu dipahami oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa demi kebaikan kita semua. Sebab konsekuensinya cukup tinggi jika kita tetap memaksa untuk melaksanakan PTM, jumlah kasus yang masih tinggi ditambah munculnya kasus virus Corona varian baru yang saat ini menghebohkan dunia, tentu hal ini menjadi perhatian kita semua,” sebut Saripudin.

(OOR)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments