P. Raya

Tanggapan RS dr.Doris Sylvanus Terhadap Pasien Bayi Afner Juliwarno

PALANGKA RAYA - Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya, saat jumpa pers, dr. Anto Fernando Abel, sebagai bagian dari tim dokter di RSUD menjelaskan bahwa tindakan operasi pemotongan usus pada bayi dilakukan atas pertimbangan dan konsultasi dari tim dokter yang saat itu menangani kasus tersebut. 

“Semuanya sudah kita bahas tentang segala kemungkinannya, jadi apa yang terjadi pada bayi itu adalah resiko medis dari tindakan yang dilakukan pada saat itu dan kita juga sudah melakukan audit dengan ahli-ahli yang lain," ucap Anto. 

Pihaknya menjelaskan bahwa ketika usus dari sang bayi tidak lancar, maka akan mengakibatkan perut si bayi kembung dan kodisi tersebut akan menekan pernapasan si bayi sehingga dokter harus memutuskan apa yang harus dilakukan pada saat itu.

Terkait keputusan untuk tidak menempatkan bayi di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) setelah tindakan operasi merupakan hasil dari pertimbangan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. 

Hal ini dikarenakan setiap ruang di rumah sakit memiliki penanganan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. 

"Menunjukkan bahwa tidak semua pasien dengan kondisi yang berat atau serius akan masuk ke ruang NICU, karena penanganan dan perawatan di setiap ruangan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pasien. Jadi kita punya alasan kenapa tidak dimasukan ruagan tersebut," tutup dr. Anto.

 

(Era Suhertini)

 

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments