SAMPIT – Adanya dukungan penuh terhadap inisiatif pelestarian kebudayaan melalui penyelenggaraan kegiatan rutin. Menurutnya, menjadwalkan acara budaya secara teratur adalah salah satu langkah penting dalam melestarikan warisan budaya yang dimiliki. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor.
Selasa 07/11/2023, Ia mengatakan, "Saya berharap kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan dapat dijadwalkan secara rutin, seperti yang telah kita saksikan dengan suksesnya kemah budaya yang baru-baru ini digelar," ujarnya.
Pada tanggal 4-5 November 2023, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim telah mengadakan sebuah kemah budaya yang berlangsung di Museum Kayu Sampit. Acara ini diikuti oleh sekitar 200 pelajar dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kotim. Bupati Halikinnor memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya tersebut.
Halikinnor menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting karena dapat mengembalikan pengetahuan generasi milenial tentang kebudayaan, seperti tarian tradisional, permainan khas, dan adat istiadat yang ada di Kotim. Ia berharap generasi muda akan semakin terlibat dalam upaya pelestarian kebudayaan, dan mengurangi ketergantungan pada gadget.
Pada kesempatan sebelumnya, Masnah, Kepala Bidang Sejarah, Pelestarian Cagar Budaya, dan Permuseuman Disbudpar Kotim, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kemah budaya adalah memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan Kotim kepada generasi muda. Selama kegiatan tersebut, peserta dapat menyaksikan tarian tradisional dan berpartisipasi dalam permainan tradisional. Melalui seminar yang diadakan, mereka juga mendapatkan pengetahuan lebih lanjut tentang kebudayaan Kotim.
Masnah menambahkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan di Museum Kayu Sampit untuk meningkatkan pemahaman pelajar tentang museum yang merupakan lembaga penting dalam pelestarian budaya. Museum adalah tempat penyimpanan, pengamatan, perawatan, dan pelestarian karya seni dan budaya manusia yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Dengan kegiatan semacam ini, diharapkan generasi milenial dapat lebih terlibat dalam melestarikan warisan budaya, sehingga tujuan museum berinteraksi secara langsung dengan kalangan generasi milenial dapat tercapai.
(Marselinus)
0 Comments