P. Pisau

Waspada Penyakit Leptospirosis di Musim Penghujan, Dinkes Pulang Pisau Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan

PULANG PISAU - Baru baru ini Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau, dr. Pande Putu Gina, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Jamil Muslim, mengungkapkan bahwa ancaman Leptospirosis meningkat ketika banjir terjadi.

Dimana selain Demam Berdarah Dengue (DBD), gatal-gatal, flu, dan batuk, masyarakat Kabupaten Pulang Pisau juga diminta waspada terhadap penyakit Leptospirosis, terutama selama musim penghujan.

Pada hari Senin, (21/10/2024). Dr Jamil mengatakan, "Leptospirosis ditularkan melalui air kencing tikus, yang bisa terbawa air banjir dan masuk ke tubuh manusia melalui luka di kulit, selaput lendir, mata, hidung, atau makanan yang terkontaminasi," kata dr. Jamil.  Kondisi banjir memperbesar risiko penyebaran penyakit ini karena air banjir bisa membawa kontaminasi langsung ke lingkungan masyarakat.

Gejala awal Leptospirosis biasanya meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual, muntah, serta mata merah (konjungtivitis). Dr. Jamil mengimbau masyarakat agar lebih siaga menghadapi hujan, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan lingkungan rumah bebas dari tikus, karena Leptospirosis kerap dikaitkan dengan tikus dan tempat yang kotor.

Untuk menjaga kesehatan, dr. Jamil juga menyarankan agar masyarakat mengonsumsi makanan bergizi dan sehat serta cukup beristirahat. Dengan langkah-langkah pencegahan ini, risiko terjangkit penyakit selama musim penghujan dapat diminimalkan.

(Marselinus)

 

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments