SAMPIT - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawringin Timur (Kotim) Rihel melalui Kepala Bagian Kedaruratan dan Logistik Agus Mulyadi mengatakan, ada delapan kecamatan terdampak banjir, terdiri dari 59 desa, 6.605 kepala keluarga (KK), dan 20.736 jiwa.
Ia menyebut, bencana banjir yang melanda delapan kecamatan di Kabupaten Kotim perlahan mulai berlalu dengan ditandai surutnya air.
“Hanya ada beberapa desa yang masih terendam dengan ketinggian antara 30-70 cm. Dari delapan kecamatan, lima di antaranya banjir sudah surut, yakni Telaga Antang, Bukit Santuai, Mentaya Hulu, Antang Kalang, dan Tualan Hulu. Sedangkan untuk tiga kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Telawang, Parenggean dengan tinggi air 0-30 cm di atas jalan, dan Kecamatan Kotabesi ketinggian air 0-70 cm di atas jalan,” paparnya, Senin (13/09/2021).
Ia menyebut, nasih ada tiga kecamatan yang terendam banjir dengan ketinggian berkisar antara 30-70 cm.
Banjir juga mengakibatkan sejumlah fasilitas milik pemerintah juga ikut terdampak. Ada sembilan bangunan sekolah yang rusak, tiga puskesmas juga mengalami kerusakan. Banjir juga mengakibatkan jembatan rusak.
“Kami berharap banjir yang masih merendam kecamatan debit airnya terus menurun, sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas kembali,” pungkasnya.
(Altius)
0 Comments