P. Raya

Forum Komunikasi Damang Kepala Adat (FKDKA) Kalimantan Tengah Dibentuk, Kardinal Tarung Terpilih Sebagai Koordinator Umum

PALANGKA RAYA - Dengan semangat Hapakat Mupakat Himbing Lenge rapat Forum  Kedamangan Adat se-Kalimantan Tengah telah membentuk Forum Komunikasi Damang Kepala Adat (FKDKA ) Kalimantan Tengah, yang di hadiri oleh para Damang Kepala Adat se Kabupaten, Kota di Taman wisata Kum Kum Palangka raya, pada sabtu (26/8/2023).

Kardinal Tarung sebagai koordinator umum FKDKA Kalteng terpilih mengatakan, Forum ini dibentuk dengan inisiasi bersama, sebagai suatu wadah legitimit untuk menaungi para Damang dan menuangkan berbagai macam aspirasi pembangunan kepada pemerintah. Forum Damang berkomitmen menjadikankan Lembaga adat yang modern namun tidak meninggalkan adat dan budaya dengan berakar kebawah dan bertumbuh ke atas.

Dalam rapat Forum Damang telah dibentuk struktur kepengurusan Forum Komunikasikasi Damang Kepala Adat Kalteng, dengan Koordinator Umum Damang Jekan Raya Drs.Kardinal Tarung, Koordinator Sekretaris Umum Damang Kepala Adat dari Pulang Pisau Drs.Idon Y. Riwut, Koordinator Bendahara umum Damang Kecamatan Sabangau Wawan Embang. Kemudian Koordinator bidang Hukum dan Advokasi Adrianson dari Barsel, Koodinator Kesejahteraan Damang Aryasi Jiono,S.Pd dari Barito Utara, Koordinator Bidang Lintas Sektoral Tenung dari kedamangan Kotim, Koordinator Bina Seni dan Budaya Damang Karmadi dari Kobar, dan Koordinator Pemberdayan Masyarakat Yehuda I.Enon dari kedamangan Gumas.

Kegiatan  dihadiri oleh  peserta yang terdiri dari 42 Damang  kepala adat,  2 (dua) orang Sekretaris Damang dan satu orang mantir, dari Kabupaten,Kota se Kalimantan Tengah. Forum Damang menghendaki Lembaga Kedamangan dewasa ini tidak meninggalkan Kesejarahan dan Historisitasnya, mengembalikan Damang kepada posisinya sebagai pembawa pesan keadilan (adil ka ‘talino bacuramin ka ‘saruga basengat ka ‘jubata) membawa pesan perdamaian, sebagai pemimpin komunitarian yang mampu memahami dan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan murni dan hubungannya dengan pemerintah tidak mengingkari (sapa sumpah pasak taguh) yaitu sumpah jujur dan setia yang diikrarkan tokoh Dayak Tjilik Riwut di hadapan Proklamator RI Bung Karno 17 Desember 1946 di Yogyakarta. Kegiatan ditutup dengan tampung tawar pengukuhan yang diwakili oleh Koordinator Kardinal Tarung, Sekretaris Idon Y.Riwut, dan Bendahara Wawan Embang.

(Altius Utama)

 

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments