Nasional

Keynote Speech di Mukernas Perindo, Bu Mega Diteriaki "I Love You"

JAKARTA - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci pada acara Musyawarah Kerja Nasional Partai Persatuan Indonesia (Perindo), di Inews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024). Lagu Indonesia Raya Tiga Stanza dinyanyikan di acara itu. Dan Megawati mendapat teriakan “I love you Bu Mega”, ketika memotivasi kader perempuan Perindo untuk terus berprestasi.

Megawati tiba di lokasi acara didampingi Sekjen Hasto Kristiyanto, serta ditemani Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dan Staf Khusus Samuel Wattimena. Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibyo, ditemani Liliana dan Angela Tanoesudibyo, serta para petinggi DPP Perindo lainnya, menyambut Megawati.

Tiba di lokasi acara, 1000 lebih kader utama Perindo dari seluruh Indonesia sudah menanti. Protokol acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza. 

Ketika memulai pidatonya, Megawati menceritakan bagaimana ia kerap dianggap perempuan unik. Diceritakan Mega, Hary Tanoe sempat berbisik ke dirinya soal banyaknya gelar akademis yang disematkan ke dirinya. Dari profesor, doktor, dan gelar lainnya. 

Megawati menjawab bahwa baginya, semua gelar itu adalah bentuk penghormatan atas pengalaman hidupnya, sebagai bukti nyata perwujudan keilmuan. Dan baginya, itu membuktikan bahwa perempuan bisa berprestasi.

“Maka bagi anggota Perindo, terutaka perempuan, jangan kalah sama lelaki ya,” kata Megawati.

Hal itu sontak mengundang tepuk tangan serta teriakan riuh dari kader Perindo yang ada di dalam ruangan. 

“I love you Bu Mega,” begitu terdengar teriakan kencang kader perempuan Perindo yang hadir di sana.

Dengan sopan, Megawati berterima kasih karena diberi kesempatan berbicara soal wawasan kebangsaan. Topik itu penting baginya. Karena selain masih bertugas di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Megawati juga ingin mendorong kesadaran warta negara tentang ideologi Pancasila yang disusun oleh para pendiri bangsa.

“Saya mohon maaf bila saya karena sudah tua sehingga takkan berdiri selama pidato saya ini,” kata Megawati dengan sopan.

Ia secara khusus berterima kasih kepada Perindo yang turut serta mengingatkan kembali untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan tiga stanza. Bagi Megawati, ingatan akan “Indonesia Raya” sebaiknya terus-terusan kembali diperkuat. Ia bahkan mengaku pernah meminta Presiden Joko Widodo untuk berhenti memakai tagline buatan sendiri seperti “Indonesia Maju” atau “Indonesia Sejahtera”. Sebab semangat “Indonesia Raya” di lagu kebangsaan sudah paling pas.

“Sebenarnya saya bicara kepada presiden tak perlu bikin tagline. Karena tagline paling otentik adalah Indonesia Raya,” ujar Megawati.

Sepanjang berpidato, Megawati berhasil meraih perhatian para kader Perindo tentang sejarah dan ideologi bangsa. Apalagi Megawati sesekali menarik kontekstualisasi nilai-nilai ideologi dengan kejadian kekinian. 

Misal, Megawati bicara tentang berbagai kejadian hukum menyangkut MK dan KPK. Ia menekankan betapa kritisnya kondisi saat ini dimana hukum diobrak-abrik dengan berbagai kepentingan penguasa.

“Supremasi hukumnya kurang berjalan dengan baik,” imbuh Megawati.

(Samhadi)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments