PALANGKA RAYA - Lomba mangaruhi, yang diikuti oleh 12 peserta dari 11 kabupaten dan 1 kota, merupakan sebuah kompetisi menangkap ikan di sungai dengan cara yang ramah lingkungan, sebagaimana dilakukan oleh nenek moyang kita. Peserta lomba, dari berbagai usia, menunjukkan semangat dan dedikasi mereka dalam menjaga budaya dan lingkungan.
Adiah chandra sari, kepala dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi kalteng, menyampaikan kekagumannya terhadap semangat para peserta dan mengungkapkan harapannya agar budaya mangaruhi dapat dikenal oleh generasi muda. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, lomba mangaruhi menjadi pelajaran penting bagi semua orang tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan.
Pada kategori putri, juara pertama lomba mangaruhi diraih oleh Kabupaten Barsel, juara kedua oleh Murung Raya, dan juara ketiga oleh Kabupaten Seruyan. Sementara itu, pada kategori putra, juara pertama diraih oleh Kabupaten Pulang Pisau, juara kedua oleh seruyan, dan juara ketiga oleh kabupaten barsel. Keberhasilan partisipasi dari 12 peserta, termasuk 11 kabupaten dan 1 kota, menjadi bukti nyata bahwa masyarakat kalimantan tengah semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
Diharapkan tahun depan kegiatan serupa dapat diadakan kembali, sehingga semakin banyak orang yang terinspirasi untuk mencintai alam dan menjaga lingkungan seperti yang dilakukan oleh nenek moyang kita. Lomba mangaruhi bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam memperkenalkan tradisi luhur nenek moyang kita yang telah menjaga alam untuk kehidupan alam semesta.
(Harry)
0 Comments