“Data terakhir saya lihat kita sudah menembus 50 juta suntikan dan mencapai 52 juta suntikan. Sepuluh juta pertama kita capai dalam waktu delapan minggu, sepuluh juta berikutnya dalam waktu empat minggu, dan sebagai informasi sepuluh juta yang terakhir sudah kita capai dalam dua belas hari. Kita harapkan ini bisa terus-menerus bertambah jumlah suntikan dan orang yang disuntik ke depannya supaya lebih cepat lagi,” jelas Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers kedatangan tahap ke-20 sebanyak 3 juta vaksin Moderna secara virtual, Minggu, 11 Juli 2021.
Sebanyak 3.000.060 dosis vaksin siap pakai Moderna tiba di Indonesia pada Minggu, 11 Juli 2021. Vaksin Moderna ini tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 12.25 WIB, menggunakan pesawat Qatar Airways. Secara keseluruhan, kedatangan vaksin ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-20 sejak 6 Desember 2020.
Kedatangan vaksin ini merupakan pengiriman tahap pertama vaksin Moderna dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Vaksin Moderna yang berbasis mRNA ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2 Juli 2021.
Menkes juga melaporkan bahwa program vaksinasi di Indonesia saat ini berjalan cukup cepat dan telah mencapai 52 juta suntikan. Menkes berharap jumlah suntikan per hari terus bertambah naik sehingga program vaksinasi nasional dengan target 181,5 juta rakyat Indonesia dapat cepat terselesaikan.
Menkes mengatakan, sejumlah daerah seperti Provinsi Bali dan Provinsi DKI Jakarta telah memberikan suntikan vaksin dosis pertama kepada lebih dari 50 persen masyarakat di daerahnya. Menurutnya, pencapaian tersebut bisa dibandingkan dengan negara-negara maju.
“Beberapa provinsi seperti Bali, sudah lebih dari 70 persen rakyatnya menerima suntikan yang pertama. Demikian juga untuk DKI Jakarta, sudah lebih dari 50 persen rakyatnya mendapatkan suntikan pertama. Saya melihat ini adalah suatu prestasi yang comparable dengan banyak negara-negara bagian atau provinsi atau kota-kota besar, bahkan di negara maju, di seluruh dunia untuk bisa lebih dari 70 persen atau 50 persen mendapatkan suntikan yang pertama,” imbuhnya."
(Infokabinet/Tinus)
0 Comments