JAKARTA - Meski pandemi, pertanian tetap berproduksi dan berkontribusi dalam neraca perdaganga. Nilai ekspor sektor pertanian relatif tumbuh positif setiap bulannya, bahkan dari tahun lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian. Syahrul Yasin Limpo atau yang akrab disapa SYL, pada saat melepas ekspor pertanian senilai 568,7 miliar rupiah di Pelabuhan Peti Kemas JICT Tanjung Priok, Jakarta, 25 November 2021.
Mentan Syahrul menjelaskan, ekspor kali ini sebanyak 13,19 ribu ton, dan akan dikirim ke 26 negara tujuan, di antaranya yaitu Amerika Serikat, Inggris, Polandia, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Thailand, Latvia dan lainnya. Ekspor ini adalah langkah konkret dalam melaksanakan instruksi Presiden Jokowi. Untuk itu, para pejabat negara untuk melakukan langkah yang diperlukan, seperti percepatan layanan, transparansi dan lainnya agar para pengusaha dapat lebih mudah melakukan bisnis, dan ekspor.
Ditambahkan Mentan, jika impor menggambarkan kita kekurangan, sedangkan ekspor kita telah berbuat seuatu untuk negara. Kembali mengingat kita dijajah 350 hanya karena rempah-rempah. Jjadi rempah kita paling berharga di dunia, karenanya mari kembangkan dan manfaatkan untuks ekspor.
Menurut Mentan, pada saat Merdeka Ekspor 17 Agustus lalu, dalam 7 hari ekspor naik 7,2 triliun, namun belum semua kabupaten bisa ekspor, kenapa? Ayo cari semut bisa diekspor itu, larva , belatung (magot) juga bisa diekspor. Kenapa ada kabupaten yang belum bisa ekspor?, hanya perlu didorong.
Adapun ragam komoditas yang diekspor sebanyak 26 jenis diantaranya air kelapa, kelapa bulat, lada, pinang biji, premix, larva kering dan makanan hewan peliharaan.
Pada Acara tersebut, Mentan menyerahkan langsung health certificate dan phytosanitary certificate kepada perwakilan perusahaan PT. Pacific Eastern Coconut Utama, eksportir air kelapa, PT. Patel Trading, eksportir pinang biji dan PT Jati Perkasa Nusantara, eksportir Premix.
Selama Januari - Desember 2020 nilai ekspor pertanian Rp. 451,8 trilliun, meningkat 15,79% dibandingkan periode yang sama 2019 sebesar Rp. 390,2 trilliun.
Demikian juga pada 2021, selama Januari-Oktober 2021, ekspor pertanian mencapai Rp. 518,85 trilliun, meningkat 47,30% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp. 352,09 trilliun.
Acara pelepasan ekspor juga dihadiri oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habiebie, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Kementrian Bidang Perekonomian, Moch. Edy Yusuf dan Pejabat Eselon 1 Lingkup Kementerian Pertanian serta Instansi terkait di Pelabuhan.
(Noris)
0 Comments