PANGKALAN BUN - Meski dilakukan sendiri tanpa arahan dari pelatih serta penga-wasan langsung dari dinas terkait bahkan koni kotawaringin barat membuat para atelit panahan muda belia yang masih duduk di bangku smp, seperti ayam kehilangan induknya.
Tragisnya sarana untuk tempat berlatih masih menumpang di pinggir lapangan sepak bola sampuraga untuk melaksanakan latihan rutin pada sore hari. Semuanya mereka lakukan secara bersama-sama dari mulai menyiapkan lingkaran sasaran hingga harus merakit sendiri busur dan anak panah yang akan mereka gunakan untuk latihan.
Di kabupaten kotawaringin barat olah raga panahan belum sepopuler olah raga sepak bola dan bulutangkis. Bahkan belum banyak diketahui masyarakat, secara luas dan belum adanya kepengurusan di daerah. Olah raga panahan termasuk katagori olah raga mahal dan belum banyak diminati masyarakat.
Untuk mengikuti turnamen panahan di luar pangkalan bun seperti di hanau kabupaten seruyan beberapa waktu lalu mereka harus merogoh kocek masing-masing untuk transportasi dan akomodasi selama berlangsung turnamen namun tetap membawa nama daerah.
(Rudi Bintoro)
0 Comments